Ciri-ciri Sajak
Tema
merupakan persoalan utama yang hendak disampaikan dalam sajak, contohnya tema
kemanusiaan, kasih sayang dan cinta akan negara.
2.
Persoalan
Persoalan
pula merupakan perkara sampingan yang hendak disampaikan. Misalnya, sesebuah
sajak akan menyelitkan persoalan kasih sayang, kemarahan, dan kekecewaan dalam
sajak tersebut.
3.
Bentuk
Jenis
bentuk, bilangan rangkap, jumlah baris, jumlah suku kata dalam baris, jumlah
perkataan dalam baris dan rima akhir setiap baris.
4.
Gaya Bahasa
i.
Perbandingan
(a) Metafora
Perbandingan yang tidak jelas.
Penggunaannya secara langsung tanpa menggunakan perkataan seperti, bak, umpama.
(b) Hiperbola
Gaya bahasa yang keterlaluan. Biasanya
digunakan untuk memberi penekanan maksudnya berhubung dengan perasaan dan
suasana.
(c) Personofikasi
Benda yang tidak hidup, peristiwa atau
keadaan diberi perbandingan dengan
manusia.
(d) Simile
Membandingkan sesuatu keadaan, suasana,
peristiwa diberi perbandingan dengan manusia.
ii.
Penggunaan ayat
Inversi
- Gaya bahasa yang menyongsangkan ayat.
iii.
Pengulangan
Anafora / Epifora / Simplok
Memperlihatkan aspek pengulangan perkataan
dalam setiap perkataan di awal ayat( anafora), tengah ayat ( simplok), dan
akhir ayat (epifora).
iv.
Unsur Bunyi
Asonansi
_ pengulangan bunyi vokal ( a,e,i o,u)
Aliterasi -
pengulangan bunyi konsonan
v.
Nada
Nada Melankolik -
Menggambarkan suasana sedih
Nada Patriotik -
Menggambarkan penuh perasaan
Nada Sinis -
Menggambarkan perasaan kurang senang.
Nada Protes -
Menggambarkan perasaan menentang
Nada Romantik -
Menggambarkan perasaan yang tenang
Contoh Sajak
Aku Menjadi Lebih Berani
Kali ini
kau berbaju biru
dan bajuku ungu
sayang, hanya aku tahu
hatimu
tidak setulus hatiku
yang berbaju ungu.
Bila begini, sebilah pisau aku tidak gentar
sepatah kata,
bisa, aku merasa.
Hati dan rasa mengejarku
aku menjadi lebih berani.
Latifah Haji
Shebli
Anak Laut,
DBP, 2000
Anak Laut,
DBP, 2000
0 ulasan:
Catat Ulasan